PROPOSAL EKONOMI TEKNIK



                                                    KATA PENGANTAR


       Puju syukur saya ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karna atas berkat
rahmatnya saya dapat menyelesaikan tugas ini. Proposal yang saya susun berjudul
           “MERANCANG INSTALASI LISTRIK BANGUNAN SEDERHANA”


       Selain itu saya juga mengharapkan agar proposal ini dapat menjadi acuan
untuk melakukan instalasi bangunan sederhana. Penyelesaian proposal ini tidak
terlepas dari bantuan dari berbagai pihak baik secara moril maupun materil.


       Saya menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karna itu semua kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak
sangat kami harapkan, agar dalam penyusunan karya tulis berikutnya dapat lebih
baik. Akhir kata semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi pembaca.




















Bekasi, 31 Januari 2019



Penulis




 


                                                        DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………………………….. i

KATA PENGANTAR ……….…………………………………………………. ii

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………. 1
        1.1. Latar Belakang …………………………………………………….... ...1
        1.2. Tinjauan Pustaka …………………………………………………….....1
        1.3. Perumusan Masalah …………………………………………………....2
        1.4. Batasan Masalah …………………………………………………….....2
        1.5. Tujuan dan Manfaat …………………………………………………....2


BAB II LANDASAN TEORI ……………………………………………………3

        2.1. Pengertian …………………………………………………………… ..3
        2.2. Ketentuan umum perancangan …………………………………… ......3
       
BAB III PERENCANAAN ……………………………………………………..4

        3.1. Material ……………………………………………………………… 4
        3.2. Biaya komponen…………………………………………………….  .4

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN…………………………………....5

         4.1. Standarisasi dan persyaratan……………………………………….....5
         4.2. Tahapan pemasangan instalasi……………………………………......5
         4.3. Pembagian daya……………………………………………………....5
         4.4. Perhitungan daya……………………………………………………..5

BAB V PENUTUP……………………………………………………………...6

         5.1. lampiran………………………………………………………………6
         5.2. kesimpulan…………………………………………………………....6
         5.3. saran…………………………………………………………………..6
         5.4. daftar pustaka………………………………………………………...6



                                                               BAB I


                                                      PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

       Listrik merupakan energy yang bersih, mudah dibangkitkan,
disalurkan, dikendalikan dan dapat diubah dalam berbagai bentuk energy lain
seperti cahaya, gerak, panas dan sebagainya. Oleh karna itu listrik banyak
dimanfaatkan untuk menunjang kehidupan, baik dalam rumah tangga,
industry, komersial, maupun pelayanan umum.

       Pada saat sekarang ini litrik sudah menjadi kebutuhan pokok bagi
manusia. Tanpa energy tersebut maka secara otomatis keberadaan peralatan
yang menggunakan sumber listrik akan sulit untuk berfungsi. Listrik sebagai
penerangan saat ini sangat dibutuhkan baik itu dikota-kota besar maupun
pedesaan yang sampai pada saat ini masih minim mendapatkan supply enegi
listrik.

       Pada lokasi pedesaan sangat dibutuhkan energy listrik sebagai
panerangan dan tunjangan hidup mereka. Pada umumnya instalasi penerangan
hanya menggunakan penerangan yang sederhana.


1.2. Tinjauan pustaka

       Seiring dengan berkembangnya pemikiran masyarakat, masyarakat
menganggap instalasi listrik pada setiap bangunan tidak begitu penting
sehingga banyak yang membuat suatu instalasi asalan saja. Berdasarkan
permasalahan diatas, maka rumusan permasalahan penelitian ini adalah
“MERANCANG INSTALASI LISTRIK BANGUNAN SEDERHANA”
Saya melakukan perancangan instalasi listrik rumah sederhana berdasarkan PUIL 2000 sebagai acuan dalam pelaksanaan perancangan instalasi listrik bangunan sederhana.

1.3. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan peermasalahan sebagai
berikut :

1. Bagaimana cara merancang instasi listrik pada bangunan sederhana?
2. Bagaimana cara instalasi rumah sederhana yang sesuai dengan
Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL 2000).

1.4. Batasan Masalah

Peraturan instalasi rumah sederhana terdapat dalamPUIL 2000. Kali ini hanya
terbatas pada peracangan instalasi banguan sederhana.

1.5. Tujuan

Agar dapat merancang instalasi listrik bangunan sederhana sesuai dengan
rancangan gambar instalasi yang telah dibuat agar lebih memahami.




                                                                 BAB II

                                                       LANDASAN TEORI


2.1. Pengertian

       Pengertian rancangan instalasi listrik adalah berkas gambar rancangan
dan uraian teknik, yang digunakan sebagai padoman untuk melaksanakan
pemasangan suatu instalasi listrik
Tujuan perancangan suatu instalasi listrik adalah untuk menjamin :

1. Keselamatan manusia, mahluk hidup lain dan keamanan harta
    benda.
                 2. Berfungsinya instalasi listrik dengan baik sesuai dengan maksud
                     dan penggunaannya.


2.2. Ketentuan Umum Perancangan

        Untuk pemasangan instalasi listrik penerangan dan tenaga untuk
rumah terlebih dahulu harus melihat gambar-gambar rencana instalasi yang
sudah dibuat oleh perencana berdasarkan denah rumah atau bangunan
dimana instalasi akan dipasang. Selain itu juga spesifikasi dan syarat-syarat
pekerjaan yang diterima dari pemilik bangunan, dan syarat tersebut tidak
terlepas dari peraturan yang harus dipenuhi dari yang berwajib yang
mengeluarkan peraturan yaitu PLN.

Syarat-syarat pekerjaan instalasi :
1. Gambar situasi untuk menyatakan letak bangunan, dimana
instalasinya akan dipasang serta rencana penyambungan
dengan jaringan PLN.

Gambar instalasi yaitu rencana penempatan semua peralatan listrik yang
       akan dipasang dan sarana pelayanannya, misalnya : titik lampu, saklar,
       kotak kontak, panel hubung bagi, dan data teknis yang penting dari setiap
perlatan listrik yang akan dipasang.

2. Rekapitulasi, rekapitulasi atau perhitungan jumlah dari
komponen yang akan diperlukan antara lain :

·   Rekapitulasi material
·   Rekapitulasi daya
     Oleh karna itu dengan mengacu pada ketentuan-ketentuan diatas
semua pekerjaan listrik termasuk pemasangan instalasi penerangan dan
instalasi tenaga pada suatu bangunan atau rumah akan bekerja dengan
baik. Hal ini juga sangat berguna bagi seorang perencana yang terampil.



                                                                  BAB III

                                                          PERANCANGAN


3.1. Material yang di gunakan

      
1. Kabel Phasa Hitam = NYY / NYM 1,5 mm
        2. Pipa Conduit = Clipsal
        3. 4 buah Lampu Neon (TL) = Phillips / setara
        4. 11 Buah Lampu Pijar = Phillips
        5. 1 Mcb 9 Ampere
        6. 1 Kwh
         7.  Kabel Netral Biru = NYY / NYM 1,5 mm
         8.  10 Buah Saklar Seri/Ganda = panasonic
         9. 7 Buah Stop Kontak

3.2. Biaya dari setiap komponen

        1 . Lampu Neon 20 Watt = 34.000  x 4 = 136.000
        2. Kabel Phasa Hitam
            NYY 50M = 322.000
            NYM 50M = 293.000

        3. Kabel Netral Biru
             NYY 50M = 322.000
             NYM 50M = 293.000
        
         4. Lampu Pijar = 20.000 x 11 = 220.000
         5. Saklar Tunggal = 75.000 x 10 = 750.000
         6. Saklar Seri =  20.000 x 1 = 20.000
         7. Stop Kontak = 17.000 x 7 = 119.000
         8. Mcb = 9 Ampere
         9. Lampu bohlam = 50.000 x 2 = 100.000


                                                                   BAB IV

                                               ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1. Standarisasi dan Persyaratan

       Tujuan standarisasi ialah mencapai keseragaman antara lain :
                    1. Ukuran bentuk dan mutu barang
            2. Cara menggambar dan cara kerja

         Standarisasi juga mengurangi pekerjaan tangan maupun pekerjaan
otak. Dengan tercapainya standarisasi, mesin-mesin dan alat dapat
digunakan secara lebih baik dan lebih efisien, sehingga dapat
menurunkan harga pokok dan meningkatkan mutu.

         Standarisasi membatasi jumlah jenis barang, sehingga mengurangi
kemungkinan terjadinya kesalahan.

4.2. Tahapan pemasangan instalasi

               
Listrik termasuk elemen paling penting yang memiliki
        peran utama dalam mendukung kegiatan rumah tangga. Selain sebagai
        sumber penerangan dan sebagai pendukung dalam berbagai hal lain.
        Instalasi-instalasi listrik rumah yang baik umumnya
        mengikuti struktur atau rencana sehingga pasokan listrik untuk setiap
        kamar dapat didistribusikan secara merata. Yang perlu diperhatikan
        adalah rencana peletakan setiap komponen listrik, misalnya penentuan
        jalur yang akan digunakan sebagai jalur yang akan digunakan sebagai
        saluran utama. Penentuan jalur termasuk penentuan titik cabang yang
        terhubung dengan masing-masing komponen harus lebih efektif sehingga
        setiap trak sirkuit terpasang dengan rapih, efisien, dan aman bagi
        penghuni rumah. Daya listrik pada rumah sederhana biasanya hanya
       1300Va, ada juga yang memasang denga daya 2200Va.



                            

                                                    Gambar1.denah rumah beserta instalasi

                            untuk instalasi rumah yang dibuat yaitu tipe 70 dengan daya 1300Va.

4.3. Pembagian daya

         1 .  Stop Kontak 1 = 100 Watt (kipas)
               Stop Kontak 2 = 100 Watt (Kipas)
               Stop Kontak 3 = 120 Watt (Tv)
               Stop Kontak 4 = 250 Watt (mesin Cuci Saat Mencuci)
                                   300 Watt (Mesin Cuci Saat Mengeringkan )

Stop Kontak 5 = 80 Watt (Kulkas 1 Pintu )
Stop Kontak 6 = 300 Watt ( Rice Cooker)
Stop Kontak 7 = 10 Watt (chasan Hp)

2. Lampu Neon  1 = 20 Watt
    Lampu Neon 2  = 20 Watt
    Lampu Neon 3  = 20 Watt
    Lampu Neon 4  = 20 Watt

3.  Lampu Pijar 1   = 26 Watt
     Lampu Pijar 2  = 10 watt
     Lampu Pijar 3  = 10 Watt
     Lampu Pijar 4  = 10 Watt
     Lampu Pijar 5 = 10 Watt
     Lampu Pijar 6 = 10 Watt
     Lampu Pijar 7 = 10 Watt
     Lampu Pijar 8 =  10 Watt
     Lampu Pijar 9 = 10 Watt
     Lampu Pijar 10 = 10 Watt
     Lampu Pijar 11 = 26 Watt



4.4. Perhitungan daya
       

         1 .  Stop Kontak 1 = 100 Watt (kipas)
               Stop Kontak 2 = 100 Watt (Kipas)
               Stop Kontak 3 = 120 Watt (Tv)
               Stop Kontak 4 = 250 Watt (mesin Cuci Saat Mencuci)
                                   300 Watt (Mesin Cuci Saat Mengeringkan )
Stop Kontak 5 = 80 Watt (Kulkas 1 Pintu )
Stop Kontak 6 = 300 Watt ( Rice Cooker)
Stop Kontak 7 = 10 Watt (chasan Hp)

Jadi Daya Yang Di pake Di semua Stop Kontak = 1.010 Watt

2. Lampu Neon  1 = 20 Watt
    Lampu Neon 2  = 20 Watt
    Lampu Neon 3  = 20 Watt
    Lampu Neon 4  = 20 Watt

Jadi Daya Yang Di pake Di semua Lampu Neon = 80 Watt

3.  Lampu Pijar 1   = 26 Watt
     Lampu Pijar 2  = 10 watt
     Lampu Pijar 3  = 10 Watt
     Lampu Pijar 4  = 10 Watt
     Lampu Pijar 5 = 10 Watt
     Lampu Pijar 6 = 10 Watt
     Lampu Pijar 7 = 10 Watt
     Lampu Pijar 8 =  10 Watt
     Lampu Pijar 9 = 10 Watt
     Lampu Pijar 10 = 10 Watt
     Lampu Pijar 11 = 26 Watt

           jadi Daya Yang di pake di semua Lampu Pijar = 142 Watt

    Jadi Daya Yang di pake di semua komponen Instalasi Listrik Rumah Tipe 70 adalah
    1.010 Watt + 80 Watt + 142 Watt = 1.232 Watt




                                                                         
                                                                   BAB V
                                                                PENUTUP



5.1. Lampiran





                                                                       Gambar 2. lampu led 5 watt


                                                                       Gambar 3. Lampu spiral 20 watt
  




                                                                           Gamabar 4. Lampu bohlam 26 watt


                                                                           Gambar 5. Saklar tunggal


                         Gambar 7. Stop kontak

                          Gambar 6. Saklar seri


5.2. Kesimpulan

      Berdasarkan hasil yang didapat dari instalasi listrik bangunan
sederhana dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Instalasi rumah tinggal semakin bagus bila direncanakan dahulu
    sebelum dilakukan pemasangan instalasi.
2. Bahan harus sesuai dengan ketentuannya masing-masing, sehingga
    tidak terjadi kecelekaan.
3. Gunakan peralatan yang aman saat melakukan instalasi.
4. Pembagian daya harus diperhatikan agar tidak terjadi pembebanan
    pada suatu grup saja.
5. Penggunaan fuse (MCB) harus sesuai dengan yang dibutuhkan untuk
           mengurang kebakaran.



5.3. Saran
1. Bagi masyarakat, pentingnya perancangan instalasi listrik adalah
    untuk menentukan titik-titik penerangan pada rumah tinggal
2. Bagi tenega instalatir agar selalu memperhatikan mutu dan
    keamanan serta keselamatan pengguna listrik.
3. Yang menginstalasi listrik rumah tinggal harus mengetahui kode
    yang diberikan 13







                                                                    




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menghitung Nilai Tegangan Output ( Vout ) pada Suatu Rangkaian Penyearah Sederhana dengan Menggunakan Bahasa Pemrograman Pascal

TUGAS MAKALAH TEORI LINGKUNGAN : ASAS-ASAS PENGETAHUAN LINGKUNGAN DAN SUMBER DAYA ALAM

ARSITEKTUR dan ORGANISASI KOMPUTER