Perkembangan Penduduk Indonesia dan Ilmu Teknologi dan Lingkungan
TUGAS
SOFTSKILL
MAKALAH
PERKEMBANGAN PENDUDUK INDONESIA DAN ILMU TEKNOLOGI DAN LINGKUNGAN
Disusun oleh : Satria Pamungkas
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada
Allah Swt. karena berkat rahmat dan karunianya saya telah menyelesaikan sebuah
makalah tentang Perkembangan penduduk indonesia dan IPTEK . Shalawat serta
salam tak lupa saya sampaikan kepada junjungan kita nabi Muhammad Saw.
Saya membuat makalah ini dalam rangka untuk menambah wawasan saya dan pembaca,
disini saya akan membahas banyak hal tentang pembangunan, pertumbuhan penduduk,
dan ilmu teknologi dan lingkungan. Oleh karena itu saya mengajak anda untuk
membaca dan mempelajari berbagai hal tentang perkembangan pembangun dan IPTEK
yang saya kaji dalam makalah ini. Semoga makalah yang saya sajikan dapat
memberikan tambahan wawasan bagi pembaca.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
BAB 2 PEMBAHASAN
1. PERKEMBANGAN PENDUDUK INDONESIA
1.1.
Landasan Perkembangan Penduduk
Indonesia
1.2.
Pertambahan Penduduk dan Lingkungan
Pemukiman
1.3.
Pertumbuhan Penduduk dan Tingkat
Pendidikan
1.4.
Pertumbuhan Penduduk dan Penyakit
yang Berkaitan dengan Lingkungan Hidup
1.5.
Pertumbuhan Penduduk dan Kelaparan
1.6.
Kemiskinan dan keterbelakangan
2. ILMU TEKNOLOGI DAN PENGETAHUAN
LINGKUNGAN
2.1.
Keberlanjutan Pembangunan
2.2.
Mutu Lingkungan Hidup dengan Resiko
2.3.
Kesadaran Lingkungan
2.4.
Hubungan Lingkungan dengan
Pembangunan
2.5.
Pencemaran dan Perusakan Lingkungan
Hidup untuk Proses Pembangunan
BAB 3 PENUTUP
A. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Didalam suatu pembangunan, perkembangan penduduk adalah
salah satu faktor utama untuk mendedikasikan suatu perkembangan pembangunan
suatu negara agar negara tersebut mampu membangun dalam bentuk segala hal
seperti, ekonomi, tingkat pendidikan, pendapatan perkapita, tingkat kesehatan,
pengelolaan tata lingkungan dan masih banyak lainnya. Dari pembangunan tersebut
membutuhkan SDM dan SDA yang memadai untu jalannya pembangunan, adanya IPTEK
mendorong kita untuk berimajinasi membangun masa depan yang gemilang.
Oleh karena itu pertumbuhan dan perkkembangan pembangunan
dan teknologi menjadi hal yang diperlukan untuk suatu negara agar pembangunan
dapat berjalan seperti yang diharapkan. Disamping itu, pembangunan menjadikan
dampak negatif bagi lingkungan, resiko ini harus kita toleransi dengan
melestarikan dan menjaga lingkungan agar tercipta lingkungan yang maju tanpa
menganggu kesetimbangan lingkungan. Dari pernyataan tersebut kedaran lingkungan
harus diterapkan pada setiap individu. Materi tersebut akan dibahas pada
makalah kali ini.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
PERKEMBANGAN PENDUDUK INDONESIA
1.1.
Landasan Perkembangan Penduduk
Indonesia
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi
sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam
sebuah populasi menggunakan "per waktu unit" untuk pengukuran.
Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah
pada manusia, dan sering digunakan secara informal untuk sebutan demografi nilai
pertumbuhan penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk
dunia. Dalam demografi dan ekologi, nilai pertumbuhan penduduk (NPP) adalah
nilai kecil dimana jumlah individu dalam sebuah populasi meningkat. NPP hanya
merujuk pada perubahan populasi pada periode waktu unit, sering diartikan
sebagai persentase jumlah individu dalam populasi ketika dimulainya periode.
Cara yang paling umum untuk menghitung pertumbuhan penduduk adalah rasio, bukan
nilai. Perubahan populasi pada periode waktu unit dihitung sebagai persentase
populasi ketika dimulainya periode.
Seluruh dunia pasti meningkat pertumbuhan penduduknya,
begitu pula diIndonesia tercinta ini. Dari hasil sensus penduduk tahun 2010
jumlah penduduk Indonesia adalah 289,4 juta. Berarti Indonesia termasuk negara
terbesar ke tiga di antara negara-negara yang sedang berkembang setelah Cina
dan India.Dibanding dengan jumlah sensus tahun 1990 maka akan terlihat
peningkatan penduduk Indonesia rata-rata 1,98% pertahun. Berdasarkan hasil
proyeksi penduduk, jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2015 sebanyak 315,3
juta jiwa. Bila dilihat dari luas wilayah pada peta penyebaran penduduknya
terlihat tidak merata di 34 propinsi. Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun
1990 sekitar 60% penduduk tinggal di pulau Jawa, padahal luas pulau Jawa hanya
7% dari luas wilayah Indonesia. Dilain pihak pulau Kalimantan yang luas
wilayahnya hanya ditempati oleh 5% dari jumlah penduduknya. Kondisi tersebut
menunjukan bahwa kepadatan penduduk Indonesia tidak seimbang. Kondisi tersebut
memerlukan upaya pemerataan dan upaya tersebut telah dilaksanakan melalui
program transmigrasi dan gerakan kembali ke Desa. Dilihat dari tingkat
pertambahan penduduknya Indonesia masih tergolong tinggi, hal ini bila tidak
diupayakan pengendalianya akan menimbulkan banyak masalah. Di Indonesia dari
tingkat partisipasi anak usia sekolah baru mencapai 53% meskipun wajib belajar
pendidikan dasar 9 tahun telah dicanangkan oleh pemerintah. Dibanding negara
tetangga, tingkat partisipasi pendidikan kita tergolong rendah. Hongkong
misalnya tahun 1995 telah mencapai 95%, Korea Selatan 88% dan Singapura telah
mencapai 95 %.
1.2.
Pertambahan Penduduk dan Lingkungan
Pemukiman
Dengan jumlah total populasi sekitar 250 juta penduduk,
Indonesia adalah negara berpenduduk terpadat nomor empat di dunia. Komposisi
etnis di Indonesia amat bervariasi karena negeri ini memiliki ratusan ragam
suku dan budaya. Meskipun demikian, lebih dari separuh jumlah penduduk
Indonesia didominasi oleh dua suku terbesar.
Dua suku terbesar ini adalah Jawa (41 persen dari total populasi) dan suku
Sunda (15 persen dari total populasi). Kedua suku ini berasal dari pulau Jawa,
pulau dengan penduduk terbanyak di Indonesia yang mencakup sekitar enam puluh
persen dari total populasi Indonesia. Jika digabungkan dengan pulau Sumatra,
jumlahnya menjadi 80 persen total populasi. Ini adalah indikasi bahwa
konsentrasi populasi terpenting berada di wilayah barat Indonesia. Propinsi paling
padat adalah Jawa Barat (lebih dari 43 juta penduduk), sementara populasi
paling lengang adalah propinsi Papua Barat di wilayah Indonesia Timur (dengan
populasi hanya sekitar 761,000 jiwa)
PERTUMBUHAN
POPULASI INDONESIA
Tingkat pertumbuhan
populasi Indonesia antara tahun 2000 dan 2010 adalah sekitar 1.49 persen per
tahun. Pertumbuhan tertinggi terjadi di propinsi Papua (5.46 persen), sementara
pertumbuhan populasi terendah terjadi di propinsi Jawa Tengah (0.37 persen).
Program Keluarga Berencana (KB) dikoordinasi oleh institusi pemerintah, yaitu
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Program KB dimulai
pada tahun 1968 semasa pemerintahan presiden Suharto dan sampai saat ini masih
diteruskan oleh presiden2 penerusnya. Program ini adalah strategi penting bagi
pertumbuhan ekonomi Indonesia karena pertumbuhan populasi yang rendah akan
menyebabkan tingkat PDB per kapita yang lebih tinggi, yang juga akan
meningkatkan pendapatan, tabungan, investasi serta menurunkan tingkat
kemiskinan. Pertumbuhan populasi diperkirakan sebesar sekitar 1.04 persen pada
tahun 2012.
Menurut proyeksi yang dilakukan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
dengan menilik populasi absolut Indonesia di masa depan, maka negeri ini akan
memiliki penduduk lebih dari 250 juta jiwa pada tahun 2015, lebih dari 270 juta
jiwa pada tahun 2025, lebih dari 285 juta jiwa pada tahun 2035 dan 290 juta
jiwa pada tahun 2045. Baru setelah 2050 populasi Indonesia akan berkurang.
Menurut proyeksi PBB pada tahun 2050 dua pertiga populasi Indonesia akan
tinggal di wilayah perkotaan. Sejak 40 tahun yang lalu Indonesia sedang
mengalami sebuah proses urbanisasi yang pesat makanya sekarang sekitar separuh
dari jumlah total penduduk Indonesia tinggal di wilayah perkotaan. Proses ini
menunjukkan perkembangan positif bagi perekenomian Indonesia karena urbanisasi
dan industrialisasi akan membuat pertumbuhan ekonomi lebih maju dan menjadikan
Indonesia negeri dengan tingkat pendapatan menengah ke atas.
Oleh karena melesatnya pertambahan penduduk maka dari itu
terpengaruh lah kedalam lingkungan pemunkiman yang padat dan tidak teratur,
menurut saya pemukiman diIndonesia beragam tipe, dari pemukiman padat penduduk
yang tiap rumah tiap rumah hampir tidak mempunyai halaman masing-masing, jarak
antar tetangga hanya dibatasi oleh tembok saja dan aksesnya pun harus melalui
gang yang sempit , contohnya seperti dijakarta saat ini yang menurut saya sudah
padat sekali. Lalu kemudian pemukiman yang mulai ramai contohnya di tempat
tinggal saya, yang dahulu merupakan tempat yang sepi dan masih banyak sekali
kebun hutan yang pada akhir-akhir ini sudah mulai padat, dikarenakan sawah –
sawah disana banyak yang dialh fungsikan menjadi kontrakan ataupun rumah-rumah,
yang pada akhirnya menimbulkan limbah rumah tangga yang kotor sehingga sawah
disekitarnyapun ikut tercemar lalu pemilik sawah berpasrah dengan menjual
sawahnya untuk dijadikan pemukiman. Dan sampai saat ini anak – anak jaman sekarang
disana sulit sekali untuk menemukan lahan untuk bermain dan membutuhkan
lapangan yang luas. Yang ketiga, pemukiman yang masih sangat asri contohnya
didaerah luar pulau jawa, yang tingkat kependudukannya masih sepi dan mata
pencahariannya masih bercocok tanam, udaranya sejuk, masih sederhana. Berbeda
sekali dengan pemukiman atau residences perumahan – perumahan elit yang gaya
arsitektur modern, yang bertempat tinggal disana memntingkan keperluan pribadi,
atau menjalani hdiup dengan sendiri- sendiri, tidak ada sosialisasi antar
tetangga. Yang terakhir adalah pemukiman kumuh yang contohnya berada dibantaran
sungai atau pinggir rel kereta api yang membangun rumah seadanya tidak
mendapatkan izin dari pemerintah, dan dilihatnyapun tidak indah sama sekali, ini
merupakan PR tersendiri untuk pemerintah bertindak tegas dan adil untuk masalah
ini.
1.3.
Pertumbuhan Penduduk dan Tingkat
Pendidikan
Tingkat pendidikan disuatu daerah
difaktorkan oleh tingkat pertumbuhan penduduknya juga, karena jika pertumbuhan
penduduk yang sangat pesat sulit untuk mengatur dan mengelola siswa –siswa yang
ingin mengenyam pendidikan, maka dari itu pertumbuhan penduduk harus didampingi
oleh pembangunan sekolah – sekolah dan banyaknya tenaga pengajar untuk
pendidikan. Disamping hal itu pemerintah harus sudah matang menyiapkan strategi
sistem pembelajaran yang efektif dan terpusat agar setiap siswa memperoleh
standar pendidikan yang diterapkan oleh pemerintah. Tenaga pengajar yang
professional sangat diperlukan untuk jalannya belajar mengajar dan tenaga
pengajar yang berpengalaman dalam memulai bimbingan belajar.
1.4.
Pertumbuhan Penduduk dan Penyakit
yang Berkaitan Dengan Lingkungan Hidup.
Sudah saya bahas sebelumnya, dengan tingkat pertumbuhan
kependudukan yang tinggi memicu resiko banyaknya terjangkit penyakit yang
ringan sampai yang berat. Mengapa demikian, karena dari keteledoran manusia itu
sendiri yang tidak bertanggung jawab terhadap lingkungan, misalnya dari hal
kecil saja membuang sampah ke sungai menyebabkan banjir dijakarta dan bermukim
dibantaran sungai yang menyebabkan sungai menjadi sempit, maka terjadilah
banjir dan banjir itu membawa banyak sekali penyakit seperti penyakit kulit,
diare, DBD, malaria, dan masih banyak lagi. Belum lagi terbatasnya fasilitas –
fasilitas yang tidak memadai yang kotor menimbulkan banyak penyakit.
Padatnya
penduduk menjadi faktor utama tidak adanya lahan untuk fasilitas-fasilitas umum
seperti taman, tempat bermain anak, dll menyebabkan anak pada akhir ini lebih
suka bermain dirumah (game) dan hp dibandingkan beramain diluar. Padatnya
kotapun jadi topik utama dalam hal ini, gas emisi pembuangan kendaraan bermotor
menyebabkan CO2 meningkat dan limbah industri mengancam penipisan lapisan ozon
yang menyebabkan efek rumah kaca atau radiasi matahari yang kuat menjadi
bencana untuk umat manusia. Penyakit yang timbul adalah TBC, Paru – paru basah,
gangguan saluran pernapasan, infuenza dll.
1.5.
Pertumbuhan Penduduk dan Kelaparan
Dari segi ekonomi dan gizi pertambahan penduduk dan
pemerataan dana bantuan pemerintah jika tidak tepat pada sasaran menyebabkan
masalah serius pada masyarakat yang benar-benar membutuhkan dana bantuan untuk
kehidupan sehari-hari maupun balita mereka yang sangat butuh akan gizi
setimbang. Dari mulai banyaknya penduduk dan lahan pekerjaan yang sedikit
menyebabkan pengangguran yang hebat belum lagi masalah ekonomi negara seperti
dollar yang terus meningkat dan terus menerus turunnya nilai tukar rupiah itu
mengakibatkan perusahaan –perusahaan swasta yang terpaksa memcat para
pegawainya karena pemasukan dan pengeluaran tidak stabil, belum lagi tingkat
pendidikan yang rendah menjadi alasan utama masyarakat untuk mencari pekerjaan
yang layak untuk mereka. Dari situlah muncul penyakit baru, mental masyarakat
yang bergantung pada dana bantuan ataupun sosialisasi dari pihak – pihak yang
menyalurkan bantuan, mereka jadi malas dan hanya meminta-minta saja. Berbeda
dengan keluarga dari kalangan tidak mampu yang sudah mempunyai keluaga dan
benar membutuhkan bantuan sedangkan keluarga dan anak-anak mereka sedang
mengalami kelaparan apalagi anaknya yang sedang terjangkit gizi buruk. Hal
inipun menjadi pr tersendiri untuk pemerintah dalam menangani kasus ini.
1.6.
Kemiskinan dan Keterbelakangan
Dari topik yang saya bahas diatas tadi, tingkat pendidikan
yang rendah, tingkat pengangguran yang tinggi dan tidak meratanya dana bantuan
ataupun APBN yang sudah direncanakan dan sudah cair namun dana tersebut menajdi
dana siluman dan tidak mencapai target yang dituju. Hal itu menjadi dasar
kemiskinan didunia termasuk diIndonesia yang tingkat pendapatan perkapitanya
digolongkan rendah. Itu membuktikan bahwa sistem pemerintahan dinegara tersebut
mengalami keterbelakangan. Belum lagi pejabat yang lebih mementingkan urusan
pribadinya ketimbang masyarakat padahala mereka adalah wakil dari rakyat yang
secara langsung mempunyai jabatan tetapi sikap dan perilaku mereka lebih keji
dari seorang pemfitnah dan pembunuh. Maka dari itu mental untuk para pemimpin
harus dibentuk lebih dalam lagi agar menjadi pemimpin yang arif dan taat pada
aturan dan perundang-undangan. Tidak bisa dielakkan lagi kemiskinan menjadi
dasar keterbelakangan suatu negara dan menjadi bukti sistem pemerintahan yang
bobrok.
2.
ILMU TEKNOLOGI DAN PENGETAHUAN
LINGKUNGAN
IPTEK adalah singkatan dari ‘ilmu pengetahuan dan teknologi,
yaitu suatu sumber informasi yang dapat meningkatkan pengetahuan ataupun
wawasan seseorang dibidang teknologi. Dapat juga dikatakan, definisi IPTEK
ialah merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan teknologi, baik itu
penemuan yang terbaru yang bersangkutan dengan teknologi ataupun perkembangan
dibidang teknologi itu sendiri.
-
Ilmu adalah pemahaman mengenai suatu
pengetahuan, yang mempunyai fungsi untuk mencari, menyelidiki, lalu
menyelesaikan suatu hipotesis. Ilmu juga yaitu merupakan suatu pengetahuan yang
sudah teruji akan kebenarannya.
-
Pengetahuan adalah suatu yang
diketahui ataupun disadari oleh seseorang yang didapat dari pengalamannya.
Pengetahuan juga tidak dapat dikatakan sebagai suatu ilmu karena kebenarannya
belum teruji. Pengetahuan muncul disebabkan seseorang menemukan sesuatu yang
sebelumnya belum pernah dilihatnya.
-
Teknologi adalah suatu penemuan
melalui proses metode ilmiah, untuk mencapai suatu tujuan yang maksimal. Atau
dapat diartikan sebagai sarana bagi manusia untuk menyediakan berbagai
kebutuhan atau dapat mempermudah aktifitas.
2.1.
Keberlanjutan Pembangunan
Keberlanjutan Pembangunan atau Pembangunan Berkelanjutan
adalah proses pembangunan lingkungan yang berprinsip “memenuhi kebutuhan
sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa depan”.
Pembangunan berkelanjutan adalah salah satu faktor yang harus dihadapi untuk
mencapai pembangunan berkelanjutan adalah bagaimana memperbaiki kehancuran
lingkungan tanpa mengorbankan kebutuhan pembangunan ekonomi dan keadilan
sosial.
Pembangunan
berkelanjutan tidak saja berkonsentrasi pada isu-isu lingkungan. Lebih luas
daripada itu, pembangunan berkelanjutan mencakup tiga lingkup kebijakan:
pembangunan ekonomi, pembangunan sosial dan perlindungan lingkungan. Menyebut
ketiga hal dimensi tersebut saling terkait dan merupakan pilar pendorong bagi
pembangunan berkelanjutan.
Pembangunan Hijau pada umumnya dibedakan dari pembangunan
bekelanjutan, dimana pembangunan Hijau lebih mengutamakan keberlanjutan
lingkungan di atas pertimbangan ekonomi dan budaya. Pendukung Pembangunan
Berkelanjutan berargumen bahwa konsep ini menyediakan konteks bagi
keberlanjutan menyeluruh dimana pemikiran mutakhir dari Pembangunan Hijau sulit
diwujudkan. Sebagai contoh, pembangunan pabrik dengan teknologi pengolahan
limbah mutakhir yang membutuhkan biaya perawatan tinggi sulit untuk dapat
berkelanjutan di wilayah dengan sumber daya keuangan yang terbatas
Pembangunan
berkelanjutan mempunyai beberapa faktor pendukung antara lain, SDM, SDA, IPTEK,
serta niat dan kemauan.
Pembangunan tidak hanya dipahami sebagai pembangunan
ekonomi, namun juga sebagai alat untuk mencapai kepuasan intelektual,
emosional, moral, dan spiritual. Dalam pandangan ini, keragaman budaya
merupakan kebijakan keempat dari lingkup kebijakan pembangunan berkelanjutan.
Masalah
lingkungan tidak semakin ringan namun justru akan semakin berat. Dengan kondisi
tersebut maka pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup yang berkelanjutan
ditingkatkan kualitasnya dengan dukungan penegakan hukum lingkungan yang adil
dan tegas, sumberdaya manusia yang berkualitas, perluasan penerapan etika
lingkungan serta asimilasi sosial budaya yang semakin mantap.
Dengan
demikian, Pembangunan yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dapat terhindarkan dari penggunaan sumberdaya alam.
2.2.
Mutu Lingkungan Hidup dengan Resiko
Mengerti mutu dari lingkungan hidup ini merupakan hal yang
penting karena untuk menentukan sebuah lingkungan yang aman nyaman dan kondusif
memerlukan perlakuan yang sangat bermanfaat untuk lingkungan. Mengapa saya
bilang sangat penting karena jika pengelolaan terhadap lingkungan tidak
dilakukan dengan baik akan mengancam masalah lingkungan yang sangat serius dan
mengakibatkan lingkungan menjadi tercemar hingga tak layak untuk dihuni oleh
umat manusia.
Secara
sederhana kualitas lingkungan hidup diartikan sebagai keadaan lingkungan yang
dapat memberikan daya dukung yang optimal bagi kelangsungan hidup manusia di
suatu wilayah. Kualitas lingkungan itu dicirikan antara lain dari suasana yang
membuat orang betah/kerasan tinggal ditempatnya sendiri. Berbagai keperluan
hidup terpenuhi dari kebutuhan dasar/fisik seperti makan minum, perumahan
sampai kebutuhan rohani/spiritual seperti pendidikan, rasa aman, ibadah dan
sebagainya.
Indonesia
adalah sebuah negara tropis yang kaya akan sumber daya alam. Melimpah ruahnya
sumber daya alam Indonesia sudah sangat terkenal sejak zaman dulu. Penjajahan
yang terjadi di tanah air tercinta ini pun awalnya adalah perebutan akan
potensi sumber daya alam ini.
Secara alami, kehidupan ini memang merupakan hubungan yang
terjadi timbal balik antara sumber daya manusia dan sumber daya alam (baik yang
dapat diperbaharui atau pun tidak). Hubungan timbal balik tersebut pada
akhirnya adalah penentu laju pembangunan. Faktor-faktor yang mempengaruhi dan
menentukan perkembangan pembangunan adalah lingkungan sosial (jumlah,
kepadatan, persebaran, dan kualitas penduduk), dan pengaruh kehidupan sosial
budaya, ekonomi, politik, teknologi, dan sebagainya.
Sekian lama terkenalnya Indonesia sebagai negara subur
makmur dengan kondisi alam yang sangat mendukung ditambah pula dengan potensi
sumber daya mineral yang juga ternyata sangat melimpah ruah, ternyata Indonesia
sampai saat ini hanya bisa menjadi negara berkembang, bukan negara maju. Banyak
faktor yang kemudian menyebabkan Indonesia tidak kunjung menjadi negara maju.
Salah satunya adalah pengelolaan negara yang tidak profesional termasuk dalam
hal pengelolaan potensi alam.
Lingkungan hidup yang kita pijaki ini selalu dikaitkan dan
dibayang-bayangkan dengan resiko, karena alam mempunyai kesetimbangan yang
normal sampai manusia itu sendiri yang merusaknya. Jadi setiap tindakan yang
kita ambil yang melibatkan lingkungan, berarti anda siap untuk mengambil
resikonya, sebagai contoh menebang liar pohon-pohon tanpa mendapat izin dari
pemerintah akan ditindak pidana dan akan mendapat hukuman sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku, tidak hanya yang menebang tapi masyarakat
disekitarnyapun akan mengalami dampak yang dialaminya, seperti erosi, banjir,
pemanasan global. Maka dari itu kita membutuhkan kesadaran setiap individu yang
akan saya bahas pada sub bab berikut ini.
2.3.
Kesadaran Lingkungan
Dari mutu lingkungan yang dikaitkan dengan resiko maka
timbullah pertanyaan, bagaimana memperbaikinya?, bagaimana mengulang kembali?,
jawabannya adalah hanya penyesalan dan kesadaran. Dari pertanyaan diatas bahwa
kesadaran akan lingkungan sangatlah penting dilakukan agar setiap manusia
memiliki tenggang rasa pada lingkungan dan menerapkan cinta lingkungan.
Melindungi lingkungan bukan hanya suatu komitmen untuk
generasi yang akan datang, tetapi ini juga merupakan kebutuhan komersil
perusahaan guna mengembangkan dan memenuhi kewajiban sah mereka.
Dalam
diskusi tentang kesadaran lingkungan ini, suatu perusahaan yang memiliki
catatan lingkungan yang buruk, mereka hanya dapat merusak reputasi mereka.
Perusahaan
tersebut harus memenuhi kewajiban sah dan moral mereka. Hal ini dilakukan
dengan cara:
-
Mengatur dan menekankan standar
pengontrolan dan pengolahan sampah;
-
Memastikan oli dan zat kimia
disimpan di area yang telah dibendungi;
-
Mengatur dan menekankan prosedur
pengangkutan untuk bahan-bahan berasun dan kimia;
-
Membangun prosedur kerja aman dan
penanganan untuk produk yang berpotensi menyebabkan polusi ; dan
-
Memenuhi perundang-undangan dan ijin
khusus.
-
Kita dapat sangat merusak lingkungan
dengan tidak mengendalikan polusi tersebut dan dengan tidak mengikuti standar
dan prosedur.
Untuk mengenali bagaimana kita dapat membantu meningkatkan
dan mengendalikan kerusakan lingkungan, kita akan mendiskusikan tentang:
Jenis
polusi dan akkibatnya terhadap lingkungan;
Langkah
dasar guna melindungi lingkungan area kerja kita; dan
Peraturan
dasar guna membantu mencegah bahan pengotor dari pencemaran lingkungan.
-
meningkatkan penanganan material;
-
meningkatkan pengendalian
penyimpanan; dan
melakukan
pelatihan tambahan.
Jenis-jenis
polusi
Ada
tujuh kategori polusi umum. Ketujuh kategori tersebut, adalah:
bising,
seperti suara yang tidak diinginkan di sekitar area kerja;
-
sampah, seperti tiap bahan bekas,
merupakan zat-zat yang perlu dibuang;
-
polusi tanah, seperti tiap tumpahan
atau kontaminasi tanah di area kerja;
-
polusi air, yang disebabkan oleh
tindakan membiarkan racun, zat berbahaya atau pengotor masuk ke air atau air
tanah yang terkontrol:
-
polusi udara, seperti debu, gas/asap
atau penyemprotan di dalam area kerja;
-
gangguan, yang bisa berupa tindakan
atau kelalaian yang menggangu kenyamanan atau kualitas kehidupan; dan
-
getaran, yang disebabkan oleh
penggunaan tempat dan peralatan dan bisa merusak struktur, bangunan atau
formasi alam..
-
Kita juga dapat mengalami pengaruh
yang sangat kuat terhadap lingkungan area kerja. Perusahaan dapat merancang
bangunan, strategi dan prosedur guna mengendalikan polusi tetapi jika kita
tidak mengikuti proses dan prosedur yang berlaku, maka kerusakan lingkungan
yang parah dapat terjadi.
Kesadaran akan menjaga lingkungan hidup bisa diterapkan seja
usia dini dan dilakukan oleh semua umur agar terciptanya ruang lingkup yang
asri. Dari hal kecil saja dapat membuat perubahan besar pada lingkungan.
Bisa juga melalui sosialisasi yang dilakukan oleh ketua lingkungan setempat
untuk saling bergotong royong bekerja bakti untuk membersihkan lingkungan
sekitar agar terhindar dari jangkitan berbagai penyakit. Pada sekolah –
sekolahpun harus sudah diterapkan sistem piket dan kerja bakti minimal seminggu
sekali agar tertanam jiwa cinta lingkungan pada setiap murid-murid. Tidak hanya
dilingkungan sekitar namun lingkungan yang sedang kita pijaki dimanapun kita
berada harus menjaga lingkungan untuk kepentingan bersama.
Banyak berbagai cara untuk menjaga
lingkungan, baik udara tanah maupun air.
1.
Konservasi Tanah
a.
Strip-croppingn
Strip-cropping adalah salah satu
cara melindungi tanah dari kerusakan. Caranya dengan menanamkan tanaman pangan
semusim secara berselang-seling dengan tanaman hijau pada suatu lahan.
b.
Contour farming
Contour-farming adalah cara menanam
tanaman mengikuti bentuk tanah, seperti lereng. Cara ini digunakan untuk
mengurangi erosi dan bahaya longsor. Contour-farming ini sebenarnya hamper sama
dengan cara terasering
c.
Terasering
Terasering
adalah cara yang hamper sama dengan Contour-farming, perbedaannya sebenarnya
hanya dari bentuknya. Terasering dilakukan pada tempat bentuknya lereng-lereng,
sedangkan Contour-farming dilakukan pada lahan yang landai.
Cara
perlindungan tanah berbentuk Terasering ini telah banyak diterapkan di
Indonesia. Banyak daerah di Indonesia yang memiliki kontur tanah seperti lereng
sehingga dapat menggunakan terasering sebagai bentuk perlindungan tanah dari
bahaya erosi dan longsor. Seperti di daerah Nusa Peninda, Bali.
d.
Cara lain
Selain
menggunakan cara konservasi yang telah dijelaskansebelumnya masih ada beberapa
cara untuk melindungi tanah dari kerusakan, antara lain sebagai berikut :
§
Penambahan tanaman tumbuhan tanah seperti kacang-kacangan untuk mengurangi
baaya erosi.
§
Penanaman rumput pada lahan kering berlereng.
§
Penggunaan bahan organic seperti pupuk organic ataupun sisa-sisa tanaman yang
diletakkan di atas tanah sehingga tanah dapat menyerap air.
§
Menanam kembali tanah yang gundul dengan pohon hijau yang pohon ini dapat
digunakan sebagai upaya untuk mengurangi bahaya terjadinya erosi.
Tujuan
konservasi tanah antara lain adalah
·
Mencegah kerusakan tanah oleh erosi dan aliran permukaan
·
Memperbaiki tanah yang rusak/kritis
·
Mengamankan dan memelihara produktivitas tanah agar tercapainya produksi
setinggi-tingginya delam waktu yang tidak terbatas.
·
Meningkatkan produktivitas lahan usaha tani.
2.
Konservasi Air
Konservasi
lingkungan air berkaitan dengan menghemat penggunaan air dalam keidupan
sehari-hari :
§
Jangan menggunakan air yang digunakan untuk kebutuhan hidup sehari-hari secara
berlebihan
§
Guna mengatasi kelangkaan jumlah air, buatlah sebuah sumur serapan untuk
menampung air hujan yang nantinya dapat dipergunakan sebagai kebutuhan hidp
sehari-hari.
§
Buatlah sebuah alat pengontrol volume penggunaan air sehingga kita mampu
mengontrol jumlah air yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari
§
Untuk melestarikan lingkungan air, buatlah sebuah kerjasama antara kita,
pemerintah, pelaku industri. Kita dan pelaku industri harus mencoba memelihara
lingkungan ini dengan sebaik mungkin. Lalu pemerintah haruslah bertindak
tegas terhadap adanya pelanggaran.
§
Seperti halnya konservasi tanah, lakukan konservasi air dengan penanaman
kembali pohon-pohon pada kawasan yang telah gundul. Kegiatan ini dilakukan
untuk mengatasi bahaya erosi.
§
Jika pelaku industri akan membuka sebuah kawasan industri, jauhilah daerah
serapan air sehingga ekosistem air tidak terganggu.
3.
Konservasi Udara
Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadi kerusakan
lingkungan udara beberapa diantaranya adalah :
§
Barang-barang penghasil gas kimia digunakan seperlunya.
§
Penggunaan kendaraan bermotor secara berlebihan dikurangi.
§
Sekarang di Jakarta telah dijalankan program satu hari tanpa berkendaraan di
kawasan tertentu untuk mengatasi terjadinya kerusakan lingkungan udara.
§
Penyaring udara untuk menyaring udara digunakan.
§
Pohon hijau ditanam di sisi jalan raya untuk gerakan penghijauan sehingga pohon
tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk meyerap polusi.
§
Suatu kerja sama antara pelaku industri dengan pemerintah perlu dijalani.
Sebagai pekau industry tidak boleh membuat polusi udara sembarangan. Maka,
membuat sebuah saluran penyaring udara. Sementara itu, pemerintah harus membuat
sebuah tindakan tegas jika terjadi perusakan terhadap lingkungan udara.
4.
Konservasi Keanekaragaman Hayati
Konservasi keanekaragaman hayati dilakukan untuk mengatasi kerusakan ekosistem
mahluk hidup yang diakibatkan perilaku manusia diantaranya terjadi erosi,
banjir, dan tanah longsor.
Pemerintah sekarang telah mencanangkan program peduli lingkungan dengan membuka
sebuah kawasan perlindungan terhadap keanekaragaman hayati. Pada kawasan ini
kita tidak diperbolehkan merusak ekosistem yang terdapat di dalamnya. Orang
yang merusak tempat tersebut akan mendapatkan hukuman.
Kawasan perlindungan terhadap tumbuh-tumbuhan dan ekosistem yang terdapat di
dalamnya disebut dengan cagar alam. Adapun kawasan perlindungan terhadap
hewan-hewan langka disebut dengan suaka margasatwa.
2.4.
Hubungan Lingkungan dengan
Pembangunan
Di
sini terdapat tiga elemen penting yang berkaitan dengan pembangunan :
-
Pembangunan sebagai suatu proses
Pembangunan
sebagai suatu proses, artinya bahwapembangunan merupakan suatu tahap yang harus
dijalani olehsetiap masyarakat atau bangsa. Sebagai contoh, manusia mulai
lahir, tidak langsung menjadi dewasa, tetapi untuk menjadi dewasa harus melalui
tahapan-tahapan pertumbuhan. Demikian pula, setiap bangsa harus menjalani
tahap-tahap perkembangan untuk menuju kondisi yang adil, makmur, dan sejahtera.
-
Pembangunan sebagai suatu usaha
untuk meningkatkan pendapatan perkapita
Sebagai
suatu usaha, pembangunan merupakan tindakan aktif yang harus dilakukan oleh
suatu negara dalam rangka meningkatkan pendapatan perkapita. Dengan demikian,
sangat dibutuhkan peran serta masyarakat, pemerintah, dan semua elemen yang
terdapat dalam suatu negara untuk berpartisipasiaktif dalam proses pembangunan.
Hal ini dilakukan karena kenaikan pendapatan perkapita mencerminkan perbaikan
dalam kesejahteraan masyarakat.
-
Peningkatan pendapatan perkapita
harus berlangsung dalam jangka panjang
Suatu
perekonomian dapat dinyatakan dalam keadaan berkembang apabila pendapatan
perkapita dalam jangka panjang cenderung meningkat. Hal ini tidak berarti bahwa
pendapatan perkapita harus mengalami kenaikanterus menerus. Misalnya, suatu
negara terjadi musibah bencana alam ataupunkekacauan politik, maka
mengakibatkan perekonomian negara tersebut mengalami kemunduran. Namun, kondisi
tersebut hanyalah bersifat sementara yang terpenting bagi negara tersebut
kegiatan ekonominya secara rata-rata meningkat dari tahun ke tahun.
Beberapa
faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi antara lain :
-
Faktor Sumber Daya Manusia
Sama
halnya dengan proses pembangunan, pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh
SDM. Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam proses pembangunan,
cepat lambatnya proses pembangunan tergantung kepada sejauhmana sumber daya
manusianya selaku subjek pembangunan memiliki kompetensi yang memadai untuk
melaksanakan proses pembangunan.
Sumber
daya manusia juga menentukan keberhasilan pembangunan nasional melalui jumlah
dan kualitas penduduk. Jumlah penduduk yang besar merupakan pasar potensial
untuk memasarkan hasil-hasil produksi, sementara kualitas penduduk menentukan
seberapa besar produktivitas yang ada.
-
Faktor Sumber Daya Alam
Sebagian
besar negara berkembang bertumpu kepada sumber daya alam dalam melaksanakan
proses pembangunannya. Namun demikian, sumber daya alam saja tidak menjamin
keberhasilan proses pembanguan ekonomi, apabila tidak didukung oleh kemampaun sumber
daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia. Sumber daya
alam yang dimaksud dinataranya kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang,
kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut. Sumber daya alam, yang meliputi tanah
dan kekayaan alam seperti kesuburan tanah, keadaan iklim/cuaca, hasil hutan,
tambang, dan hasil laut, sangat memengaruhi pertumbuhan industri suatu negara,
terutama dalam hal penyediaan bahan baku produksi. Sementara itu, keahlian dan
kewirausahaan dibutuhkan untuk mengolah bahan mentah dari alam, menjadi sesuatu
yang memiliki nilai lebih tinggi (disebut juga sebagai proses produksi).
-
Faktor Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi
Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat mendorong adanya percepatan
proses pembangunan, pergantian pola kerja yang semula menggunakan tangan
manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak kepada aspek efisiensi,
kualitas dan kuantitas serangkaian aktivitas pembangunan ekonomi yang dilakukan
dan pada akhirnya berakibat pada percepatan laju pertumbuhan perekonomian
-
Faktor Budaya
Faktor
budaya memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan ekonomi yang
dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong proses
pembangunan tetapi dapat juga menjadi penghambat pembangunan. Budaya yang dapat
mendorong pembangunan diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur,
ulet dan sebagainya. Adapun budaya yang dapat menghambat proses pembangunan
diantaranya sikap anarkis, egois, boros, KKN, dan sebagainya.
-
Sumber Daya Modal
Sumber
daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan meningkatkan kualitas
IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan
dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat
meningkatkan produktivitas. Sementara itu, sumber daya modal dibutuhkan
manusia untuk mengolah bahan mentah tersebut. Pembentukan modal dan investasi
ditujukan untuk menggali dan mengolah kekayaan. Sumber daya modal berupa
barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan
ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.
Pertumbuhan
ekonomi disekitar lingkungan perumahan mutiara gading timur 2 yang sebelumnya
hanya ada beberapa rumah saja dan masih terdapat banyak lahan yang kosong,
seiring berjalannya waktu semakin bertambah pesat pertumbuhan ekonominya.
Sekarang sudah dibangun lagi beberapa rumah, ruko-ruko, serta fasilitas-fasilitas
lainnya, seperti kolam renang dan gor bulu tangkis. Dengan dibangunnya Columbus
Water Park semakin banyak pengunjung yang datang serta semakin banyak pula yang
berjualan disekitar kolam renang tersebut.
Para
pengunjung yang datang tidak hanya orang-orang yang bertempat tinggal di
sekitar mutiara gading timur 2 saja tetapi juga yang datang dari luar perumahan
mutiara gading timur 2. Apalagi setiap hari libur, semakin banyak saja
orang-orang yang datang untuk berbelanja ataupun sekedar untuk bermain saja.
Sasaran
utama pembangunan ekonomi dalam konsep pengembangan ekonomi lokal ini adalah
meningkatkan jumlah dan jenis peluang kerja yang tersedia, yang diperoleh dari
pengembangan potensi ekonomi yang ada pada suatu masyarakat. Karena dengan peningkatan
jumlah dan jenis peluang kerja yang tersedia tersebut, dalam proses jangka
panjang, akan memicu terjadinya peningkatan produktivitas dan kesejateraan
suatu masyarakat. Untuk mencapai peningkatan jumlah dan jenis peluang kerja
tersebut, masyarakat suatu daerah harus mampu untuk mengambil suatu inisiatif
dalam memikirkan dan mengidentifikasikan potensi-potensi sumber daya yang
dimiliki, untuk membangun dan mengembangkan perekonomian daerahnya.
Kesimpulannya
adalah lingkungan sangat berpengaruh untuk suatu pembangunan agar pembangunan
dilingkungan tersebut menjadi kondusif dan stabil.
2.5.
Pencemaran dan Perusakan Lingkungan
Hidup Untuk Proses Pembangunan
Untuk mengetahui pencemaran dan perusakan lingkungan untuk
suatu pembangunan maka , harus diketahui dulu FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENCEMARAN
LINGKUNGAN
Proses-proses
alam, antara lain pembusukan secara biologis, aktivitas gunung berapi,
terbakarnya semak-semak, dan halilintar. Pembuatan/aktivitas manusia, seperti:
-
Hasil pembakaran bahan bakar yang
terjadi pada industri dan kendaraan bermotor.
-
Pengolahan dan penyulingan bijih
tambang mineral dan batubara.
-
Proses-proses dalam pabrik.
-
Faktor Industrialisasi
-
Faktor Urbanisasi
AKIBAT
YANG DI TIMBULKAN OLEH PENCEMARAN
1.
Punahnya Spesies
Bahan
pencemar lazimnya berbahaya bagi kehidupan biota air dan darat. Berbagai jenis
hewanmengelami keracunan, kemudian mati. Berbagai spesies hewan memiliki
kekebalan yang tidak sama. Ada yang peka, ada pula yang tahan. Hewan muda,
larva merupakan hewan yang pekaterhadap bahan pencemar. Ada hewan yang dapat
beradaptasi sehingga kebal terhadap bahan pencemar., adpula yang tidak.
Meskipun hewan beradaptasi, harus diketahui bahwa tingkatadaptasi hewan ada
batasnya. Bila batas tersebut terlampui, hewan tersebut akan mati.
2.
Peledakan Hama
Penggunaan
pestisida dan insektisida dapat pula mematikan predator. Karena predator
punah,maka serangga hama akan berkembang tanpa kendali.
3.
Gangguan Keseimbangan Lingkungan
Punahnya
spasies tertentu dapat mengibah pola interaksi biologis dalam suatu ekosistem.
Rantaimakanan, jaring-jaring makanan dan lairan energi menjadiberubah.
Akibatnya, keseimbanganlingkngan terganggu. Daur materi dan daur biogeo kimia
menjadi terganggu.
4.
Kesuburan Tanah Berkurang
Penggunaan
pestisida dan insektisida dapat berdampak kematian fauna tanah. Hal ini
dapatmenurunkan kesuburan tanah. Penggunaan pupuk terus menerus dapat
menyebabkan tanahmenjadi asam. Hal ini juga dapat menurunkan kesuburan tanah.
Demikian juga dengan terjadinyahujan asam.
5.
Keracunan dan Penyakit
Orang
yang mengkonsumsi sayur, ikan, dan bahan makanan tercemar dapat
mengalamikeracunan. ada yang meninggal dunia, ada yang mengalami kerusakan
hati, ginjal, menderitakanker, kerusakan susunan saraf, dan bahkan ada yang
menyebabkan cacat padaketurunanketurunannya.
6.
Pemekatan Hayati
Proses
peningkatan kadar bahan pencemar melewati tubuh makluk dikenal sebagai
pemekatan hayati (dalam bahasa Inggrisnya dikenal sebagai biomagnificition).
7.
Terbentuknya Lubang Ozon dan Efek Rumah Kaca
Terbentuknya
Lubang ozon dan terjadinya efek rumah kaca merupakan permasalahan globalyang
dirasakan oleh semua umat manusia. Hal ini disebabkan karena bahan pencemar
dapattersebar dan menimbulkan dampak di tempat lain.
CARA
MENGATASI PENCEMARAN LINGKUNGAN
Manusia
memiliki peranan yang sangat penting untuk mengatasi pencemaran lingkungan
yangterjadi akibat ulah manusia sendiri. Beberapa hal yang dapat dilakukan
manusia untuk mengatasi pencemaran lingkungan akan diuraikan berikut ini:
1. Melakukan Penghijauan Salah
satu cara mengatasi pencemaran tanah adalah penghijauankembali dengan cara
memberi humus tanah, sehingga tanaman kembali subur.
2. Rotasi Tanaman Rotasi
tanaman adalah salah satu upaya yang dilakukan untuk mempertahankan kesuburan
tanah. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menanam jenis tanamanyang berbeda
pada tempat yang sama secara bergantian.
3. Penggunaan Pupuk Seperlunya, penggunaan pupuk
buatan seperti urea, ZA, dan NSP yang berlebihan sangat merusak lingkungan
karena dapat menyebabkan eutrofikasi dan dapat meningkatkan
keasamantanah.Sebaiknya, petani menggunakan pupuk alami, seperti pupuk kompos
dan pupuk kandanguntuk mengurangi pencemaran tanah.
4. Pembuatan Sengkedan, salah satu upaya
untuk mengatasi kerusakan tanah karena erosi adalah dengan pembuatan sengkedan
di tanah berbidang miring, seperti lereng bukit dan pegunungan.
5. Reboisasi adalah penanaman kembali
lahan-lahan yang gundul. Hal ini dilakukan untuk mengatasi erosi karena
akar-akar pohon dapat menyerap air dan menahan tanah agar tidak terbawa air
hujan.
6. Daur Ulang, saat ini banyak
sekali produk daur ulang yang bisa dipakai kembali.Pendaur-ulangan
sampah-sampah rumah tangga dan sampah dari pasar menjadi pupuk yang
dapatdimanfaatkan petani. Biasanya sampah pasar berupa sayur-sayuran yang telah
membusuk. Jikadiolah kembali dan ditambah kotoran hewan akan menjadi pupuk
alami yang sangat baik untuk tanaman.
Memang tidak bisa dielakkan lagi bahwa pembangunan akan dikaitkan dengan
perusakan dan pencemaran lingkungan, karena pembangunan industri, peluasan
lahan pertanian, pembangunan pemukiman mengambil resiko yang besar untuk
lingkungan karena dapat merusak dan mencemarkan lingkungan tersebut. Solusinya
adalah pembangunan untuk industri, ekonomi, dan yang lainnya harus dibarengi
dengan konservasi alam atau lingkungan, perbaikan hutan – hutan dengan menanam
pohon atau reboisasi dan serta menindak tegas soal perundang-undangan yang
menyangkut tentang lingkungan.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dari pembahasan yang telah saya
buat, dapat disimpulkan bahwa pembangunan Ekonomi, Teknologi, Pendidikan, dan
Permukiman yang baik adalah tingkat SDM yang juga baik dan tanpa merusak
lingkungan sekitar maupun berdampak pada masyarakat yang tinggal di area
pembangunan. Dengan menerapkan IPTEK manusia dapat lebih mudah dalam membangun
sebuah teknologi untuk kedepannya dalam pembangunan dan mampu bersaing dengan
negara lain dan menciptakan keamanan dan kenyamanan dilingkungan sekitar dan
menerapkan sistem cinta lingkungan, menjaga, dan melestarikan alam sekitar.
DAFTAR PUSTAKA
UU Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Purwanti%2520Widhy%2520Hastuti,%2520S.Pd.,%2520M.Pd./Pencemaran%2520Lingkungan.pdf
http://sosializer.blogspot.co.id/2015/11/perkembangan-penduduk-indonesia-dan.html
http://sosializer.blogspot.co.id/2015/11/perkembangan-penduduk-indonesia-dan.html
Komentar
Posting Komentar